Selasa, 15 Januari 2013

Publikasi Karya Ilmiah


Oleh Obi Ichwan Herdayanto

Filsafat adalah berusaha menerjemahkan dan diterjemahkan segala hal yang ada dan yang mungkin ada. Dalam filsafat setiap fakta adalah persoalan, karena disetiap fakta-fakta yang telah didapat baik berasa dari sebuah intuisi maupun motif selalu menghasilkan pemikiran yang bertentangan (anti-tesis). Oleh sebab itu kebenaran dalam filsafat dapat dikatakan sebagai spekulatif.
            Hasil pemikiran manusia dewasa ini tidak mudah untuk dapat dijadikan sebagai referensi atau acuan dalam memecahkan suatu permasalahan. Banyak faktor yang harus dilalui oleh seseorang sebelum memberikan pandangan/ teori mengenai ilmu pengetahuan. Misalnya dalam penulisan karya ilmiah, tidak semua hasil pemikiran manusia dapat dikatakan karya ilmiah. Peraturan yang berlaku adalah dalam penulisan suatu karya ilmiah khususnya ditingkat internasional seorang penulis harus memiliki tingkat pendidikan strata tiga (S3) atau Professor. Hal ini agar tingkat akuntabilitas dari karya ilmiah yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan dengan keilmuannya. Seorang doctor/professor matematika dapat dipercaya karyanya jika menulis tentang matematika, tetapi jika menulis tentang psikologi maka karyanya dapat diragukan karena tidak sesuai dengan bidang keilmuannya.
            Adapun contoh dari karya ilmiah adalah: Buku dan jurnal yang telah terakreditasi atau makalah yang telah di presentasikan dalam suatu seminar. Karya ilmiah yang telah diakui dapat kita jadikan suatu referensi dalam pemecahan suatu masalah, khususnya dalam penulisan skripsi atau tesis.
            Dalam penulisan tesis sumber yang kita kutip/ambil tidak boleh dari sembarang karya, hanya karya-karya yang berasal dari pakar-pakar dibidangnyalah yang dapat kita jadikan suatu referensi. Jika kita mengutip dari sumber yang tidak dapat dipercaya maka karya yang kita hasilkan dapat diragukan bahkan tidak diakui keabsahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar